Perjalananku dari 0 hingga menjadi Wedding Video Editor dengan Gaji 8 Jutaan Per Bulan

Wangga Kharisnu
6 min readAug 26, 2021
Photo by Dmitry Schemelev on Unsplash

Gak pernah aku bayangkan menjadi Wedding Video Editor selagi aku berkuliah.

Untuk informasi, aku berkuliah di salah satu kampus IT di Bali dengan jurusan Sistem Informasi. Pada layaknya mahasiswa IT, saat tamat ya penginnya bekerja di Software House.

Padahal gak bisa ngoding. Hehe.

Yang ada di bayanganku saat itu:

Kuliah dengan bener > Lulus > Kerja di kantoran

Udah.

Tapi entah kenapa, hobi sampingan yang awalnya aku pikir tidak akan pernah menghasilkan uang, kini menjadi sumber pendapatan utamaku.

Yap, aku memiliki hobi videography. Darimulai video shooting hingga video editing.

Berikut perjalananku dari 0 hingga menjadi Wedding Video Editor di salah satu perusahaan word-class dengan gaji 8 jutaan perbulan:

Berawal dari iseng bikin video lucu di Instagram

Aku mulai mengenal per-video-an itu di tahun 2014. Dimana, di tahun itu sedang ramai-ramai nya orang pada bikin video pendek Instagram.

Komunitasnya pun hits banget saat itu. Namanya Indovidgram.

Sebagai layaknya anak muda yang pengen ikut tren, aku pun mencoba membuat video-video lucu dan menguploadnya ke Instagram. Kemudian aku mentioned Indovidgram dengan harapan direpost oleh akun tersebut.

Tanpa kusadari, ternyata aku menikmati proses pembuatan video tersebut.

Syuting kesana kemari, janjian dengan teman-teman baru, ngedit video, sampe membaca komen dari followers.

Anehnya, walopun saat itu tidak menghasilkan uang sepeserpun, aku nyaman dan happy banget mengerjakannya.

Aku pun gak sadar kalo aku jadi sering belajar di Google atau Youtube ketika aku mengalami kendala saat proses editing.

Semangat yang aku nggak punya ketika aku belajar IT di kampusku. Aneh banget.

Pertama kali ngedit video dibayar orang dan rasanya seneng banget!

Suatu hari di tahun 2015, temannya temanku menghubungi lewat LINE.

Dia bilang kalo pengin dibikinkan video ulang tahun untuk anaknya dengan budget yang disiapkan adalah 500rb.

WOW. Aku tercengang.

Aku gak nyangka kalo ngedit video ternyata bisa menghasilkan uang. Nominalnya juga lumayan.

Disaat yang bersamaan aku mulai berpikir kalau hobi video editing ku ini bisa menghasilkan uang untuk hidup bulanan nih.

Mengikuti Internship Program di kantor yang sekarang

Di suatu malam di bulan Desember 2016, aku iseng-iseng browsing lowongan pekerjaan part-time di website namanya Studentjob.

Saat itu sih banyak perusahaan-perusahaan lokal maupun nasional memposting lowongan pekerjaan part time ataupun magang.

Singkat cerita, aku menemukan sebuah lowongan Internship Program dari kantorku yang sekarang.

Aku masih ingat requirements mereka saat itu:

  • Have video editing experience of at least 6 months
  • Good understanding of English
  • Located in Bali
  • Willing to attend the internship program until finish (4 months program)

Kurang lebih 4 poin itu.

Dengan bermodal nekat, aku mulai mempersiapkan CV dan segala portfolio video-video lucu kusimpan jadi satu di flash disk. Just in case mereka minta, aku ada.

Oh iya, mengikuti internship program ini juga tetap dibayar kok. Nominalnya 1,6 juta per bulan. Ya lumayan lah daripada tidak sama sekali.

Sebelum hari Natal 2016 aku apply, dan di bulan Februari 2017 pertengahan aku dihubungi balik oleh pihak kantor, katanya aku lolos dan bisa start mengikuti program internship di tanggal 22 Februari 2017.

Lama?

Lumayan. Lumayan bikin hati dan jantung dag dig dur ser. Galau berat.

Tapi berujung kabar baik. Jadi impas.

Bahasa Inggris awalnya jadi sesuatu yang menakutkan

I’m not a person who has good ability in English at that time.

No.

Saat itu, kemampuan bahasa inggrisku sangat minim. Tau hanya sedikit doang. Speaking? Hampir nihil. Listening? Ya ngerti-ngerti dikit lah. Reading? Biasa pake google translate.

Sedangkan, kantorku adalah perusahaan penyedia jasa video editing yang mengkhusus di wedding industry saja. Skala global pula.

Yang artinya, mayoritas klien-klien kami berbahasa Inggris.

Dan yang artinya juga, setiap editornya harus mengerti bahasa Inggris secara baik agar dapat mengedit video-video dari mereka.

Selama 4 bulan itu, selain belajar video editing wedding aku juga belajar bahasa Inggris.

Darimana?

  • Materi video yang akan aku edit. Jadi ketika ada kalimat atau kata yang gak aku tau, aku translate saja di Google.
  • Setiap wedding itu pasti ada sesi Ceremony dan Speech. Aku belajar Listening dari 2 sesi wedding yang panjang tersebut. Ngedit sambil belajar bahasa Inggris.
  • Youtube. Menonton video-video berbahasa Inggris tanpa subtitel itu lumayan mebantu meningkatkan Listening juga.
  • Baca revisi internal berbahasa Inggris yang diberikan oleh manager atau owner kantorku ke hasil editanku.
  • Baca blog post berbahasa Inggris di internet.

Belajar mengedit Montage, Multicam, Full Length Documentary, dan Highlight Film

Di program internship tersebut, owner kantorku sudah menyiapkan materi pembelajaran dan milestone-milestone yang harus dicapai di waktu tertentu.

Jadi setiap bulannya kami belajar hal yang berbeda.

Di bulan pertama hanya fokus ke perkenalan tentang industri wedding. Mulai dari jenis-jenis film, trus bagaimana film wedding yang diedit dengan baik, bagaimana yang diedit kurang baik. Dan juga aku belajar teknikal editing sesuai dengan platform editing masing-masing.

Saat itu kami pakai Final Cut Pro dan Adobe Premiere Pro.

Di bulan kedua sudah mulai belajar bikin Montage dari tiap-tiap event pada wedding tersebut. Dan juga belajar Multicam edit yang mana kedua hal ini adalah hal yang baru buat aku.

Banyak juga aplikasi-aplikasi baru yang aku gunakan seperti Final Cut Pro, Plural Eyes, Media Encoder, dan yang lainnya.

Di bulan ketiga mulai belajar mengedit Full Length Documentary. Konsep utama dari jenis film ini adalah dokumentasi. Jadi segala kegiatan dari A sampe Z harus ada film jenis ini.

Awalnya aku pikir mengedit Full Length ini yang paling susah karena durasinya panjang-panjang, ternyata aku salah. Mengedit Highlight Film lah yang lebih susah karena dibutuhkan kreativitasan yang sangat tinggi.

Yang mana aku mulai belajar mengedit Highlight Film di bulan keempat.

Akhirnya ditawari sebagai pegawai Full Time setelah menyelesaikan Internship Program ini

Setelah 4 bulan berlalu, pengumuman final pun akhirnya tiba.

Untuk informasi, ada 4 orang termasuk diriku yang ikut program internship ini. Salah satunya adalah Backpacker Tampan yang sekarang udah jadi Travel Influencer terkenal.

Masing-masing dari kami direview oleh owner dan mostly perfomance kami bagus semua. Improve semua. Dari awalnya yang gak bisa ngedit wedding sampe akhirnya di tahap yang siap untuk mengedit video wedding dari klien kantor.

Dan…

Kami berempat ternyata lolos dan diberi tawaran untuk bekerja full time sebagai wedding video editor di kantori ini.

Seneng banget!

Bulan Pertama sebagai Full Time Editor sudah mengantongi 8 juta di akhir bulan

Untuk informasi, gaji kami sebagai video editor wedding adalah 100% based on comission.

Itu juga salah satu yang bikin aku seneng di kantor ini.

Jadi makin banyak proyek yang dikerjakan oleh video editor tiap bulannya, maka makin banyak pula gaji editor tersebut.

Inilah yang aku kejar dari di bulan pertama aku kerja sebagai full time editor.

Kalo gak salah, aku mengerjakan 7 atau 8 proyek saat itu dan mendapat gaji 8 juta di akhir bulannya.

Jujur, shock berat saat itu.

Tumben banget rekeningku ada yang transfer dengan nominal segitu besarnya. Gak nyangka aja ternyata hobiku bisa menghidupiku dengan nominal yang besar tiap bulannya.

Lewat wedding video editing pun aku bisa menabung 100 juta pertamaku dalam waktu 2 tahun.

Buat yang mau baca ceritaku tentang itu, silakan klik tulisan di bawah ini!

Buat kamu yang mendambakan pekerjaan sesuai dengan hobimu, tetap semangat!

Akupun di awal gak pernah nyangka kalo aku bakal menghasilkan uang dari hobi video editingku ini. Jadi, tetap tekuni hobimu dengan baik dan mudah-mudahan suatu hari kamu akan mengalami hal yang sama dengan diriku.

Dibayar karena melakukan hobi yang dicintai.

Sekian tulisan dari aku.

Oh iya…

Sebagai mana yang kita alami bersama, aku tau, kita semua sedang menderita karena kehilangan sumber penghasilan di tengah Pandemi Covid ini.

Oleh karena itu aku ingin berbagi tips and trik tentang peluang usaha yang bisa dikerjakan di tengah Pandemi Covid yang mana aku kirimkan lewat email pembacaku setiap minggunya.

Ayo gabung news letter ku jika kamu adalah seorang yang terdampak covid juga. Klik disini!

--

--

Wangga Kharisnu

A 4-am writer who writes about everything he wants | Stripe doesn’t support my country. Buy me a coffee > buymeacoff.ee/wanggakharisnu